Friday, January 11, 2013

GELATIK JAWA DAN GELATIK BATU



GELATIK JAWA DAN GELATIK BATU 
Kedua jenis burung ini sama-sama berwarna “plangkok/wingko” (Bhs. Jawa) yang artinya mempunyai dua atau lebih warna yang kontras pada bagian tertentu. Biasanya warna sekitar mata berwarna putih, kepala hitam, warna pungung abu-abu (silver) dan dada putih kecoklatan. Namun warna-warni yang indah tersebut tidaklah mutlak, apalagi untuk jenis gelatik Jawa dari hasil persilangan telah membuahkan berbagai tipe warna yang cukup menarik.

Burung-burung dikenal juga sebagai burung Pipit yang termasuk ke dalam suku Estrildidae, meski ada juga yang menganggap kelompok ini adalah anak-suku Estrildinae, bagian dari suku Passeridae yang lebih luas. Sebelumnya, kelompok burung ini ditempatkan dalam suku manyar-manyaran, Ploceidae.

Jenis-jenis pipit (termasuk bondol dan gelatik) senang berkelompok, dan sering terlihat bergerak dan mencari makanan dalam gerombolan yang cukup besar. Burung-burung ini memiliki perawakan dan kebiasaan yang serupa, namun warna-warni bulunya cukup bervariasi. Ukuran terkecil dimiliki oleh Nesocharis shelleyi yang panjang tubuhnya sekitar 8,3 cm (3,3 inci), meski yang bobotnya paling ringan adalah Estrilda troglodytes (6 g). Sedangkan yang paling besar adalah gelatik jawa (Padda oryzivora), yang panjang tubuhnya 17 cm (6,7 inci) dan beratnya 25 g.

Kebanyakan burung pipit tidak tahan dengan iklim dingin dan memerlukan habitat hangat seperti di wilayah tropika. Namun ada pula sebagian kecil jenis yang beradaptasi dengan lingkungan dingin di Australia selatan. Pipit bertelur 4-10 butir, putih, yang disimpan dalam sarangnya yang berupa bola-bola rumput.


GELATIK JAWA

Gelatik Jawa atau Padda oryzivora adalah sejenis burung pengicau berukuran kecil, dengan panjang lebih kurang 15cm, dari suku Estrildidae. Burung gelatik Jawa memiliki kepala hitam, pipi putih dan paruh merah yang berukuran besar. Burung dewasa mempunyai bulu berwarna abu-abu, perut berwarna coklat kemerahan, kaki merah muda dan lingkaran merah di sekitar matanya. Burung jantan dan betina serupa. Burung muda berwarna coklat.

Burung ini endemik dari Indonesia dan di alam ditemukan di hutan padang rumput, sawah dan lahan budidaya di Pulau Jawa dan Pulau Bali. Sekarang, spesies ini dikenali di banyak negara di seluruh dunia sebagai burung hias.

Perilakunya senang berkelompok dan cepat berpindah-pindah. Pakan utama burung ini adalah bulir padi atau beras, juga biji-bijian lain, buah, dan serangga. Burung betina menetaskan antara empat sampai enam telur berwarna putih, yang dierami oleh kedua tetuanya.

Spesies ini merupakan salah satu burung yang paling diminati oleh para pemelihara burung. Penangkapan liar, hilangnya habitat hutan, serta terbatasnya ruang hidup burung ini menyebabkan populasi gelatik Jawa menyusut pesat dan terancam punah di habitat aslinya dalam waktu singkat. Sekarang telah sulit untuk menemukan gelatik di persawahan atau ladang.

Gelatik Jawa untuk sekarang ini sudah ada yang berhasil menangkarkan atau yang dikenal dengan Gelatik Silver. Gelatik silver termasuk salah satu gelatik yang muncul karena adanya mutasi warna yang terjadi dalam penangkaran gelatik jawa di luar negeri. Sama halnya dengan jenis gelatik lainnya, daya tarik gelatik silver juga terletak pada warna bulunya yang indah. Untuk mengenalnya lebih jauh sebaiknya mengetahui lebih dahulu ciri-ciri burung gelatik silver ini.

Bagian atas paruh hingga kepala bagian belakang berwarna abu-abu kehitaman.Warna abu-abu pada bagian ini terlihat paling gelap (abu-abu tua). Bulu di bagian samping kepala atau bagian pipi berwarna putih. Bagian dagu, dada, punggung, hingga ekor bagian atas berwarna abu-abu muda. Perut hingga bagian kloaka serta ekor bagian bawah berwarna putih. Sayap berwarna abu-abu muda, berangsur-angsur ke arah ujung memudar keputih-putihan. Mata berwarna hitam bening dengan lingkaran mata berwarna merah terang. Paruh berwarna merah cerah dengan bagian tepi berwarna putih kekuningan. Kaki berwarna merah muda dengan ruas-ruas yang berwarna putih. Warna merah pada bagian kaki lebih pucat dibandingkan dengan warna pada paruh. Kuku berwarna putih kekuningan senada dengan warna bagian tepi paruh.

Panjang tubuh gelatik silver dari kepala hingga ekor kurang lebih 12–15 cm. Ukuran panjang ini tergantung pada lingkungan dan baik atau tidaknya pakan yang diberikan kepada gelatik tersebut. Jika lingkungannya mendukung serta gelatik mendapatkan pakan yang baik, maka burung ini akan tumbuh dengan sempurna dan memiliki ukuran panjang tubuh yang optimal.

MEMBEDAKAN JANTAN ATAU BETINA SECARA FISIK
Untuk membedakan jenis kelamin pada gelatik silver sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Berikut ini beberapa hal yang dapat dijadikan acuan untuk membedakan antara jantan dan betina pada gelatik silver.

1. Bentuk paruh
Bentuk paruh antara gelatik silver jantan dan betina secara sekilas hampir sama. Untuk membedakannya harus diamati secara teliti. Bagi penangkar, tentunya sudah terbiasa dan cepat dalam membedakannya. Lain halnya bagi yang masih awam harus mencermatinya benar-benar.

Paruh gelatik siver jantan, lebih tebal membentuk lekukan pada bagian atas kepala. Paruh gelatik silver betina, hampir rata dengan bagian atas kepala.
Bentuk paruh gelatik silver jantan lebih melebar jika dilihat dari depan. Sementara jika dilihat dari samping akan tampak lebih menebal. Bagian yang menebal ini terlihat jelas pada paruh bagian atas. Pada bagian atas lubang hidungnya kelihatan lebih menebal sehingga membuat lekukan pada kepalanya. Sementara pada yang betina bagian ini tidak terlalu tebal sehingga bagian atas kepala sampai ke ujung paruh terlihat lebih rata.

Warna paruh umumnya sama antara yang jantan dengan betina. Namun jika dibandingkan, warna merah pada paruh gelatik silver betina cenderung lebih terang. Sementara pada paruh gelatik silver jantan lebih tajam (gelap).

2. Bentuk tubuh
Bentuk tubuh gelatik silver jantan dan betina hampir sama. Namun jika diamati, tubuh jantan akan kelihatan lebih panjang terutama pada bagian leher dan kaki. Namun, hal ini lebih dikarenakan kebiasaan gelatik silver jantan yang suka bertengger dengan tubuh yang tegak. Sedangkan yang betina umumnya saat bertengger kurang tegak dan lebih suka diam. Selain itu, kaki dan jemari yang jantan umumnya lebih panjang serta ramping dibanding betinanya.

3. Suara yang diperdengarkan
Baik gelatik silver jantan maupun betina dapat bersuara. Namun, suara pada yang betina hanya sedikit sehingga sering dikatakan tidak bersuara. Lain halnya pada yang jantan, suaranya lantang dan dapat membentuk kicauan. Kicauan ini cukup enak untuk dinikmati, meski saat ini hal tersebut kurang diperhatikan. Kicauan akan semakin keras saat masa berahi. Pada saat ini gelatik silver jantan menunjukkan kemampuannya untuk menarik pasangannya. Selain dengan suara, gelatik silver jantan juga memiliki sejenis tarian untuk memikat, sedangkan yang betina relatif lebih diam (pasif).


GELATIK BATU

Gelatik Batu Parus major( Paridae) dari sisi suara relative lebih bagus dan bervariasi dari pada kicauan Gelatik Jawa (Silver), hanya saja dari sisi penampilan Gelatik Batu warnanya relative kurang cemerlang dibanding Gelatik Jawa. Paruh yang berbeda dari sisi warna maupun bentuk, untuk Gelatik Batu paruh runcing dan bisa diguakan untuk makan serangga, sedangkan untuk paruh Gelatik Jawa (Silver) berbentuk tumpul mirip dengan paruh emprit yang biasa digunakan untuk makan biji-bijian.
Deskripsi
Tubuh berukuran kecil (13 cm).Tubuh warna hitam, abu-abu, putih. Kepala dan kerongkongan hitam. Bercak putih mencolok di sisi muka. Setrip putih pada sayap. Paruh kecil. Iris hitam, paruh kehitaman, kaki abu-abu gelap. Bersifat lincah, aktif bergerak, naik turun di puncak pohon atau permukaan tanah. Berburu dalam kelompok keluarga atau pasangan. Menyukai pohon berdaun jarum dan cemara.

Makanan: berbagai serangga. Sarang berupa lubang pohon, bekas sarang Takur bultok, dilapisi lumut.
Telur berwarna putih berbintik merah, jumlah 3-4 butir.
Berbiak bulan April-Juni.

Tempat hidup dan kebiasaan
Mengunjungi hutan mangrove, hutan pantai, hutan terbuka, pekarangan, lahan budidaya, dan kadang perdu sampai ketinggian 2400 mdpl. Burung kecil yang lincah, bergerak aktif naik turun di puncak pohon atau di permukaan tanah. Memakan beragam makanan tetapi kebanyakan serangga yang ditangkap di pohon. Berburu dalam kelompok keluarga atau berpasangan.

Friday, January 4, 2013

Cara ternak burung kacer



Cara ternak burung kacer – Bukan hal baru lagi bagi para peternak burung. di bawah ini adalah cara ternak burung kacer, adapun perihal yang butuh di perhatikan didalam ternak burung kacer merupakan seperti berikut :



1. Kandang ternak

Yang butuh di perhatikan didalam pembuatan kandang ternak merupakan ukuran panjang 90 cm lebar 90 cm serta tinggi 180 cm, kenapa ukurannya 90x90x180 ? dikarenakan ukuran tersebut sesuaikan dengan lebar strimin, tiap-tiap pembelian strimin memiliki lebar standar 90 cm.

Untuk rangka kandang merupakan dari kayu balo, pemakaian kayu ini mengingat karakter kayu yang keras, insyaallah tahan pada serangan rayap serta cuaca serta harga nya relatif lebih murah daripada kayu jati.

Kriteria yang ideal untuk sesuatu cara ternak burung kacer adalah :


a. tumbuh-tumbuhan

b. kolam/ dapat diakali dengan cawan dari tanah liat / atau kaleng roti yang diisi air

c. area makan serta minum

d. pangkringan

e. glodok sarang

f. tulang sotong



2. indukan burung


Mutu indukan kacer memiliki dampak pada mutu anakannya, oleh karena itu, indukan kacer sebaiknya dipilih yang memiliki mutu bagus yang cirinya lebih kurang seperti berikut :

 - tidak cacat dengan fisik

 - wujud badan yang besar serta panjang

 - gerakkan gesit, enerjik, serta sorot mata tajam

 - sudah memasuki periode birahi ( kurang lebih diatas 10 bln. )

 - rajin berkicau


catatan :

a. indukan jantan dapat datang dari tangkapan muda rimba yang telah berusia kian lebih 10 bulan

b. indukan betina diusahakan melacak indukan betina yang telah jinak, umumnya indukan betina yang telah jinak datang dari burung hasil penangkaran juga yang berusia lebih kurang 1 th. ke atas.



3. Penjodohan

Masukkan calon indukan jantan ke didalam kandang penangkaran, lantas masukkan calon indukan betina kedalam sangkar harian lantas tempel terus sangkar harian tersebut ke kandang penangkaran atau masukkan sangkar harian tersebut ke didalam kandang penangkaran, lantas diamati sampai ke-2 calon indukan terlihat akur, didalam perihal ini si jantan dapat berkicau terus-terusan serta ditanggapi oleh si betina yang hinggap di dasaran sangkar sembari ngleper-ngleper. jika telah ada sinyal tanda layaknya perihal tersebut baru si betina terlepas ke kandang penangkaran.



4. Periode bertelur

Sesudah indukan digabung tidak sebagian lama si betina dapat bertelur, umumnya burung kacer bertelur 2-3 butir, janganlah lupa senantiasa sediakan tulang sotong sepanjang sistem penjodohan dikarenakan tulang sotong amat menolong didalam sistem pembuatan cangkang telur agar kuat.



5. Pengeraman


Periode pengeraman pada burung kacer umumnya berkisar sepanjang 14 hari sejak telur pertama keluar.



6. Periode penetasan

Sesudah burung kacer mengerami telurnya sepanjang 14 hari, jadi telur dapat menetas. perhatian : untuk tahu apakah telur burung kacer telah menetas atau belum baiknya dengan lihat keadaan lingkungan kandang lebih kurang adakah sisa cangkang telur yang dibuang atau tidak, baiknya untuk untuk jaga-jaga sesudah usia pengeraman 10 hari tiap-tiap pagi mengeceknya, andai kata telah ada sisa cangkang yang dibikin segera berikan makanan tambahan berbentuk kroto fresh serta jangkrik.



7. Meloloh

Pada saat meloloh, cukup berikan makanan hidup ( jangkrik, belalang, ulat, kroto ) tiap-tiap pagi, siang saat 10 serta saat 2 serta sore hari. sampai dengan si anak keluar dari glodok serta akan makan sendiri.

Umumnya anakan usia 3 minggu telah dapat keluar glodok, usia 4 minggu anakan telah studi makan dengan langkah turut mematuk-matuk jangkrik yang didapatkan dari induknya, namun untuk dapat makan sendiri usia 5 minggu. anakan kacer usia 3 minggu telah mulai keluar sarang



8. Mensapih anak

Mensapih anak saat, si anak telah akan makan sendiri atau saat si indukan telah mulai mematuki anak saat anak mendekat, itu tandanya si indukan telah akan bertelur lagi.

Sesudah perihal tersebut, segera si anak disapih didalam kurungan tersendiri. untuk membiasakan si anak makan voor, tiap-tiap pagi serta sore diberi kroto yang digabung dengan voor halus. untuk burung hasil penangkaran amat gampang sekali membiasakan dengan voor.

Thursday, January 3, 2013

Burung cucak jenggot



Burung cucak jenggot – Burung ini merupakan burung yang biasanya dijadikan master burung-burung lain seperti burung anis kembang, kacer, murai, cucak  ijo, dan sebagainya. Burung ini disebut burung cucak jenggot karena burung ini memiliki jenggot putih pada bagian leher.

Belakangan ini popularitas burung cucak jenggot meningkat karena burung ini sudah cukup dikenal dalam perlombaan burung di Indonesia, dengan demikian harga burung ini telah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun belakangan.

Sebelum terkenal seperti sekarang burung ini dijual di pasar burung dengan harga kurang lebih Rp 25.000, namun belakangan ini harga burung cucak jenggot meningkat jingga mencapai ratusan ribu dan jutaan rupiah.

Kemungkinan besar dari mahalnya harga burung ini adalah karena burung ini  semakin sulit ditemui di alam bebas serta banyaknya perlombaan untuk jenis burung ini.

Sifat
Burung cucak jenggot akan berubah menjadi ganas apabila ada suatu makhluk yang dianggap akan mengganggu sarangnya. Meskipun demikian burung ini bukanlah burung petarung. Burung ini berubah menjadi ganas hanya untuk melindungi diri dari sesuatu yang mengancam dirinya atau sarangnya.

Suara kicauan burung cucak jenggot terdengar monoton dan tidak memiliki variasi. Namun burung ini menjadi rebutan karena para pehobi burung menjadikan burung ini sebagai burung master karena burung ini memiliki suara yang khas berupa tembakan-tembakan yang keras dan panjang.

Harga burung cucak jenggot bisa meroket tinggi apabila burung ini suara tembakannya yang keras dan panjang.

Ciri-ciri
Ciri Burung Cucak Jenggot Jantan :
Memiliki ukuran badan yang lebih besar daripada betina dan mempunyai bentuk simetris
 Jika ditrek dengan burung lain maka sayapnya tidak akan “ngeleper”
 Memiliki variasi suara kicauan yang lebih banyak
 Warna dada didominasi dengan warna kuning
 Mempunyai kloaka yang sempit

Ciri Burung Cucak Jenggot Betina :
 Memiliki ukuran badan yang lebih kecil daripada jantan
 Jika ditrek dengan burung lain maka sayapnya akan “ngeleper”
 Tidak memiliki variasi suaa kicauan sama sekali atau terdengar monoton
 Warna dada didominasi dengan warna putih
 Mempunyai kloaka yang lebih lebar
 Memilih Burung Cucak Jenggot

Berbeda dengan jenis burung berkicau lain. Burung betina dari jenis burung ini lebih disukai para penghobi burung daripada yang jantan.

Alasan dari para penghobi burung tersebut adalah karena  burung cucak jenggot betina lebih sering gacor daripada burung cucak jenggot yang jantan sehingga jenis betina lebih efektif bila digunakan untuk memaster burung kicauan lain.

Namun burung cucak jenggot betina memiliki kelemahan dimana suara jenis betina kurang bervariasi dan lebih cenderung monoton bila dibandingkan dengan cucak jenggot yang jantan.

Perawatan
Cara merawat burung cucak jenggot tergolong sangat  mudah dan tidak perlu mendapatkan perlakuan yang terlalu istimewa karena memang burung tidak terlalu rewel sebagaimana burung berkicau lain seperti kacer, anis kembang, murai batu, dan cucak ijo.

Asalkan sering dimandikan dan dijemur serta diberi makan jangkrik dan pisang maka burung ini akan rajin berkicau.

Burung cucak jenggot termasuk burung spesial master tembakan yang sangat keras dan tajam. Hal ini bisa dibuktikan dengan penampilannya jika sudah dalam kondisi yang terbaik burung ini akan sulit berhenti jika sudah berkicau.

Tips mengatasi burung cucak jenggot muda yang kurang gacor :
Sediakan 2 buah cepuk minuman di dalam kandang burung yang terdiri dari satu cepuk yang berisi air biasa dan satu cepuk lagi berisi madu.
Sebelum memberi pakan berupa pisang pada cucak jenggot, anda bisa mengoleskan pisang dengan madu terlebih dahulu.
Anda harus rutin memberikan EF berupa Jangkrik 1 ekor pagi sore. sebaiknya kepala jangkrik sudah dicopot dari badannya untuk memudahkan pencernaan. Kemudian masukkan jahe yang dipotong dengan seukuran  voer bias, lalu lihat perkembangannya dalam waktu 1 minggu.

Tips Mempercepat mabung nyulam Cucak Jenggot :
Tambahkan voer dengan jumlah setengah pada cepuk makanannya lalu untuk setengahnya lagi masukkan susu bubuk lalu aduk hingga merata.
Air biasa bisa diberikan sebagai minuman namun untuk EF bisa diberikan lebih banyak dari yang biasanya.
Sebelum menjemur burung sebaiknya kerodong setengah kandangnya terlebih dahulu kemudian kain kerodong disemprot dengan sprayer agar terjadi proses penguapan didalam kandang. Dengan demikian tubuh cucak jenggot akan tetap terjaga kehangatannya dan bukan malah kepanasan akibat penjemuran.
Saat menjelang petang dan malam hari kandang bisa dikerodong secara penuh.

Tips agar suara burung cucak jenggot jadi lebih jernih :
Selama dua kali dalam satu minggu air minum burung bisa diganti dengan air larutan penyegar
Selama dua kali salam satu minggu air minum burung bisa diganti dengan air teh setengah manis yang dicampur dengan sedikit perasan air jeruk nipis

Tips untuk menjaga kondisi kesehatan cucak jenggot :
Untuk satu bulan sekali, sediakan kencur, jahe, dan kunyit masing-masing berukuran 1 ruas jari jempol.
Ketiga bahan tersebut diparut halus lalu airnya diperas.
Campurkan air perasan ke dalam cepuk air minum burung.

Jika burung tidak mau minum ramuan yang ditaruh ke dalam cepuk tersebut anda bisa melakukan dengan cara lain yaitu :

Selama masa penjemuran burung, ambil semua makanan dan minuman yang ada dalam sangkar. Setelah masa penjemuran selesai anda bisa memberikan cepuk yang berisi ramuan yang sudah anda buat sebelumnya. Akan juga bisa memberikan madu sebagai tambahan pada ramuan tersebut.