Burung
Trucukan
Karakter
dan sifat burung Trucukan, cara memilih burung Trucukan, cara merawat burung Trucukan, cara memaster
burung Trucukan, tips seputar burung Trucukan.
TIPS
PANDUAN BURUNG TRUCUKAN
Pemilihan
Bakalan (Bahan), Perawatan Harian, Perawatan Pra Lomba, Perawatan Pasca Lomba
dan Perawatan Mabung untuk Burung
Trucukan.
Burung
Trucukan merupakan keluarga dekat burung Cucak Rawa. Pamornya makin menanjak
seiring dengan ramainya lomba burung berkicau di Tanah Air. Memelihara dan
merawat burung Trucukan sangatlah mudah dan bisa mendatangkan kesenangan.
KARAKTER DASAR BURUNG TRUCUKAN
Non
fighter. Burung Trucukan bukanlah burung petarung, daya tarung yang ada pada
burung ini cenderung akibat tingkat birahi pada level tertentu yang akan
membuat burung ini menjaga daerah teritorialnya.
Mudah
jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak
kepada manusia.
PEMILIHAN BAHAN BURUNG TRUCUKAN YANG BAIK
(CIRI-CIRI BURUNG TRUCUKAN YANG BAIK DARI
KATURANGGAN)
Ada beberapa hal penting yang harus
diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Trucukan.
Postur
badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan
ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan
pendek.
Bentuk
paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan
panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki
paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
Postur
badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan
ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan
pendek.
Sayap
mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap
mental burung.
Lincah
dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
Rajin
bunyi, ini menandakan burung tersebut memiliki prospek yang cerah.
Warna
bulu tegas dan kering, diyakini memiliki
irama lagu yang sangat panjang.
MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG TRUCUKAN
Voer
(sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu 12%-18%), belum tentu Voer
yang berharga mahal akan cocok dengan sistem
metabolisme setiap burung Trucukan. Voer diberikan sebagai pelengkap
kebutuhan nutrisinya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari
sekali.
Buah
Segar, burung Trucukan sangat menyukai buah Pepaya, Pisang Kepok Putih, Apel,
Pir, Tomat dan beberapa buah lainnya. Sebaiknya perbanyak pemberian buah Pepaya,
karena buah Pepaya mengandung Vitamin C
yang tinggi sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Disamping itu,
buah Pepaya sangat mudah dicerna dan sangat cocok dengan sistem metabolisme rata-rata burung pemakan buah.
EF
(Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik yaitu: Jangkrik, Orong-orong,
Kroto, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF
harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga
harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberian EF tersebut.
PERAWATAN
DAN STELAN HARIAN BURUNG TRUCUKAN
Perawatan
harian untuk burung Trucukan relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya,
kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.
Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan
Harian untuk burung Trucukan:
Jam
07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba
mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
Bersihkan
kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer, Air Minum dan buah segar.
Berikan
Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara
langsung pada burung.
Penjemuran
dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran,
sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
Setelah
dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu
sangkar dikerodong.
Siang
hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master
atau burung Trucukan lain.
Jam
15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
Berikan
Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
Jam
18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa
istirahat sampai pagi harinya.
PENTING
Kroto segar diberikan 1 sendok teh maksimal 3x
seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi, hari Kamis pagi dan hari Sabtu pagi.
Ulat Hongkong dapat diberikan 5 ekor 3x
seminggu.
Buah Segar diberikan rutin setiap hari, dengan
format: Hari Senin sampai hari Kamis berikan buah Pepaya, hari Jum'at dan hari
Sabtu berikan Apel atau Pisang atau buah lainnya.
Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan
4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
Berikan Vitamin dan Mineral yang dicampur pada
air minum seminggu sekali saja.
Berikan
buah pisang yang yang telah diolesi Madu setiap hari Sabtu.
PENANGANAN APABILA BURUNG TRUCUKAN OVER BIRAHI
Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi dan 1
sore.
Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya
pagi-siang dan sore.
Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30
menit/hari saja.
PENANGANAN APABILA BURUNG TRUCUKAN KONDISINYA
DROP
Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5
pagi dan 5 sore.
Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 5x
seminggu.
Mandi dibuat 3 hari sekali saja.
Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3
jam/hari.
Berikan Vitamin dan Mineral.
PERAWATAN DAN STELAN BURUNG TRUCUKAN UNTUK
LOMBA
Perawatan lomba untuk burung Trucukan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan
perawatan hariannya. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung
trucukan agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina
yang stabil.
Kunci keberhasilan perawatan lomba untuk burung Trucukan yaitu
mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba
untuk burung Trucukan:
H-3
sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 10 ekor pagi dan 6 ekor sore.
H-2
sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
1
Jam sebelum di gantang lomba, berikan Jangkrik 2 ekor dan Ulat Hongkong 10-20
ekor.
Apabila
burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 1 ekor lagi.
PENTING
Jangan memandikan burung pada saat di
lapangan, karena dapat membuat birahi burung tersebut menjadi sangat tidak
stabil.
Berikan kesempatan pada burung untuk
beradaptasi sebentar pada suasana lapangan, agar burung tidak kaget.
PERAWATAN DAN STELAN BURUNG TRUCUKAN PASCA
LOMBA
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi
memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Pasca
Lomba untuk burung Trucukan:
Porsi
EF dikembalikan ke Stelan Harian.
Berikan
Vitamin dan Mineral pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
Sampai
H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
PERAWATAN
DAN STELAN BURUNG TRUCUKAN MABUNG
Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada
keluarga burung. Perawatan burung
Trucukan pada masa mabung adalah
menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa
ini akan membuat burung trucukan menjadi rusak.
Pada masa
mabung, metabolisme tubuh
burung Trucukan meningkat hampir 40%
dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung Trucukan butuh asupan nutrisi yang
berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal.
Hindari mempertemukan burung dengan burung
sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini
adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga
berhubungan dengan hormon reproduksi.
Berikut ini Pola Perawatan Masa Mabung untuk
burung Trucukan:
Tempatkan
burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung
lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
Mandi
cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari
Pemberian
porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk
pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor
sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.
Berikan
Vitamin dan Mineral yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
Perbanyak
pemberian buah pepaya, karena buah pepaya sangat mudah dicerna sehingga
melancarkan proses metabolisme tubuh burung. Disamping itu buah Pepaya banyak
mengandung banyak vitamin C yang akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh
burung.
Lakukan
pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan
mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan
yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan
tipe suara burung dengan suara burung master.
SUARA
MASTER YANG BAIK UNTUK BURUNG TRUCUKAN
Irama
lagu yang dimiliki burung Trucukan memegang peranan yang sangat penting di
dalam penilaian lomba burung trucukan.
Karena kembali kepada filosofi burung
berkicau, daya tarik utama dari burung berkicau adalah kemampuan berkicaunya
(irama lagu).
Memilih suara-suara master untuk burung Trucukan
janganlah terfokus hanya memilih suara-suara master yang kedengarannya unik dan
bagus.
Ada
beberapa hal yang harus kita perhatikan;
Kesesuaian irama lagu dan frekuensi antara
suara master dengan burung andalan kita. Ketidaksesuaian suara master dengan
burung akan menyebabkan lagu yang fals dan tidak enak didengar.
Mengikuti Trend Lagu yang ada. Misalnya
tonjolan dan tembakan yang sedang digandrungi pada saat ini adalah tonjolan
dengan speed rapat divariasikan dengan irama lagu yang ngeroll.
Variasi
irama lagu yang mewah. Yang dimaksud irama lagu yang mewah disini bukanlah
suara tonjolan yang keras, tetapi kita harus bisa memilih suara-suara master
yang memiliki variasi speed yang selaras dan irama lagu yang memiliki cengkok
dan mengalun.
Sangat banyak metode dan cara-cara yang dapat
dilakukan di dalam proses pemasteran
burung berkicau. Dan juga banyak sekali berkembang mitos-mitos yang keliru
dalam prakteknya dilapangan.
Salah
satu mitos aneh yang berkembang, yaitu burung yang akan di master harus melihat
burung masternya, agar burung yang di master dapat menirukan gaya bunyi dan
cara membuka mulut burung master tersebut. Mitos lainnya yaitu proses
pemasteran burung berkicau harus menunggu burung dalam keadaan ganti bulu atau
mabung.
Sebenarnya; Pemasteran dapat kita lakukan tidak harus
menunggu burung berkicau dalam keadaan
mabung atau berganti bulu. Burung berkicau dalam keadaan normal, bahkan dalam
keadaan top form pun juga dapat dilakukan pemasteran.
Ada Mitos yang mengatakan pemasteran burung
harus menunggu masa burung mabung. Alasannya karena; Pada saat mabung, burung
berkicau cenderung untuk banyak diam dan sangat jarang sekali berkicau. Burung
yang banyak diam pada masa mabung tersebut, cenderung untuk lebih banyak menggunakan
waktunya untuk menyimak dan mengolah suara-suara yang ada disekelilingnya.
Apabila suara yang didengarnya sesuai dengan tipikal karakter suaranya, maka
akan direkam dan ditirukan.
Kunci
keberhasilan dalam memaster burung
Trucukan adalah memaster burung dengan
suara-suara master (burung master) yang
cocok dan sesuai dengan karakter dasar lagu burung yang akan di master (burung maskot).
Satu lagi yang terpenting, jangan lupa untuk
selalu memperdengarkan suara-suara master tersebut secara berkala (Feedback)
kepada burung Trucukan tersebut. Supaya irama lagu yang sudah ada tidak hilang
dan menjadi rusak.